Laston (Lapis Aspal Beton)
Sukirman, (1992), lapis aspal beton merupakan suatu lapisan pada
konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang
mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipadatkan pada suhu
tertentu. Laston dikenal dengan nama AC (asphal concret).
Laston (Lapisan Aspal Beton) adalah beton aspal bergradasi menerus yang umum digunakan untuk
jalan-jalan
dengan beban lalu
lintas yang
cukup berat. Karakteristik
beton
aspal yang
terpenting
pada campuran
ini adalah stabilitas.
Tebal
nominal minimum Laston 4-6 cm.
Laston
adalah lapis permukaan
atau lapis
fondasi
yang
terdiri atas laston lapis aus (AC-WC), laston lapis permukaan antara
(AC-BC) dan laston
lapis fondasi (AC-Base).
Lapis
Aspal Beton (LASTON) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya
yang mampu memberikan sumbangan daya
dukung yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan
kedap air yang dapat
melindungi konstruksi dibawahnya.
. Sebagai lapis
permukaan,
Lapis Aspal Beton harus
dapat memberikan kenyamanan
dan keamanan
yang tinggi
(Anonim, 1987)
Sesuai fungsinya Laston mempunyai 3 macam campuran yaitu:
a.
Laston sebagai
lapisan
aus,
dikenal dengan nama AC-WC tebal nominal
minimum
AC-WC
adalah
4 cm.
b.
Laston sebagai lapisan pengikat, dikenal dengan nama AC-BC. Tebal nominal minimum AC-WC adalah 5 cm.
c.
Laston sebagai
lapisan pondasi,
dikenal dengan nama (AC-Base)Tebal nminal minimum AC-BC adalah 6 cm Ketujuh sifat campuran beton
aspalini tidak
mungkin
dapat dipenuhi sekaligus. Untuk ketentuan sifatnya dapat dilihat pada tabel 2.5
Tabel
2.5 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston
Sifat
– sifat Campuran
|
Laston
|
|||
WC
|
BC
|
Base
|
||
Penyerapan Aspal (%)
|
Max
|
1,2
|
||
Jumlah tumbukan per bidang
|
|
75
|
112
|
|
Rongga dalam campuran (%)
|
Min
|
3,5
|
||
Max
|
5,0
|
|||
Rongga dalam Agregat (VMA) (%)
|
Min
|
15
|
14
|
13
|
Rongga terisi aspal (%)
|
Min
|
65
|
63
|
60
|
Stabilitas Marshall (kg)
|
Min
|
800
|
1800
|
|
Max
|
-
|
-
|
||
Pelelehan (mm)
|
Min
|
3
|
4,5
|
|
Marshall Quotient (kg/mm)
|
Min
|
250
|
300
|
|
Stabilitas Marshall Sisa (%)
setelah
perendaman selama 24 jam, 60 °C
|
Min
|
90
|
||
Rongga dalam campuran (%) pada
Kepadatan membal (refusal)
|
Min
|
2,5
|
Sumber :Spesifikasi Umum BinaMarga 2010
Comments
Post a Comment